Berita Bola Korupsi Barcelona Bikin Heboh Polisi Sampai Turun Tangan. Berita mengenai korupsi barcelona masih sangat panas terdengar karena kejaksaan setempat sedang menangani kasusnya. Manajemen Barcelona sudah menjelaskan tentang temuan yang terjadi pada keuangan klub yang janggal.
Korupsi yang terjadi sekarang dituduhkan kepada dewan klub Barcelona sebelum ini. Berawal dari data keuangan yang janggal, akhirnya mengusut kasus korupsi benar-benar dilakukan mengingat keuangan Barcelona yang sangat terancam.
Terkait adanya isu tentang korupsi oleh dewan klub Barcelona sudah tersebar beberapa tahun ini. Karena bukan hal yang baru jika keuangan klub raksasa Liga Spanyol tersebut sedang tidak baik.
Berita Bola Korupsi Barcelona Semakin Heboh
Awal mula isu korupsi ini naik kembali ketika Messi hengkang dari Barcelona ke klub Prancis, PSG tahun lalu. Alasannya karena pihak LaLiga memiliki aturan financial fair play yang menunjukkan jika Barcelona melewati limit kemampuan keuangan.
Joan laporta selaku presiden baru Barcelona menjadi pengganti Josep Maria Bartomeu sudah membuat tim mengusut kasus korupsi klub. Kejanggalan sangat terlihat ketika ada data hutang Barcelona dengan kerugian tinggi.
Bergabungnya Laporta bersama dengan wakil presiden Eduard Romer dan Jaume Campaner kompak mengusut kasus korupsi hingga tuntas. Ketiganya kompak mengontrak pengacara untuk melakukan penyeledikan kasus korupsi Barcelona.
Adanya indikasi temuan tidak beres disampaikan oleh pengacara pada konferensi pers di hari Selasa (1/2/2022). Dari mulai saat itu, berita bola korupsi Barcelona semakin naik dan jadi perbincangan hangat.
Indikasi korupsi diawali dengan terdapat pembayaran janggal, pembayaran palsu dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Campaner selaku pengacara menunjukkan adanya indikasi yang jelas mengarah pada kasus korupsi.
Campaner juga memberikan tambahan adanya temuan lain yang semakin menyudutkan kasus korupsi Barcelona. Temuan tersebut adalah adanya perusahaan yang tercipta untuk dipekerjakan sesuai komisi dengan klub.
Romeu tak tinggal diam mendengar isu yang menguat. Menurutnya ketika sosoknya dan Laporta datang tahun lalu ada temuan tagihan gaji 40% lebih tinggi dari klub pesaing.
Korupsi Barcelona Penyebab La Braugana Bangkrut?
Itulah yang menjadi dasar Barcelona sempat memangkas dengan drastis gaji pemain. Melakukan penjualan pemain juga perlu, ada juga proses pemindahan pemain yang tidak begitu berpengaruh pada tim.
Tim Kepolisian dan Kantor Kejaksaan Barcelona sudah turun tangan langsung menyelidiki kasus korupsi Barcelona. Sebenarnya tidak ada nama tertentu yang menjadi tertuduh.
Hanya saja harus mengusut tuduhan adanya korupsi dan nantinya siapapun nama yang muncul sudah menjadi tanggung jawab pribadi. Kerja sama antara penyidik dan manajemen Barcelona sudah sangat bagus sejauh ini.
Setidaknya dengan terungkapnya kasus korupsi yang membuat Barcelona tumbang bisa segera mengusutnya hingga tuntas, ada kepuasan pihak manajemen, pemain dan fans Barca.
Sudah banyak yang tahu jika Barcelona harus berjuang keras ketika bursa transfer mulai berjalan. Untuk mendatangkan pemain baru mereka menggunakan skema pembayaran ang rumit.
Nama Barcelona bahkan mengalami penurunan baik di LaLiga dan Liga Champions. Kepergian Messi menjadi penyebab utama terjadinya penurunan kualitas klub.
Seakan nyawa Messi ada di Barcelona kini adanya Messi di PSG juga tidak maksimal sesuai harapan. Messi melempem di lapangan dan mulai dipandang sebelah mata.
Padahal, PSG sudah memberikan gaji yang sangat tinggi untuk Messi. Fasilitas lengkap serta kenyamanan Messi menjadi prioritas, tidak seperti pemain lainnya.
Messi juga mendapat tempat yang bagus karena bersama Mbappe, Neymar di lini serang. Harusnya Messi bisa berkembang jauh lebih pesat di klub barunya ini.
Kabar berita bola korupsi Barcelona yang meguat ternyata membawa kabar baik tersendiri. Peluang Messi ke Barcelona semakin besar jika keuangan Barca sudah pulih kembali. Akankah ini terjadi?
Ingin memperkaya diri dengan mudah? Main game online saja di Ekingindo, sebab ada promo bonus welcome slot terbesar.