Piala Dunia Dukungan LGBT dari FIFA Buat Indonesia Ambil Keputusan. Pada Piala Dunia dukungan LGBT ternyata datang langsung dari FIFA, sedangkan tuan rumah yaitu Qatar menolaknya. Sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, bagaimana kebijakan Indonesia tentang LGBT ini?.
Qatar sebelumnya mengeluarkan aturan keras yang berkaitan dengan budaya barat yang tidak sesuai dengan norma ketimuran. Beberapa hal yang terlarang di negara tersebut adalah alkohol, seks bebas, homoseksual atau LGBT.
Bahkan karena tegas dengan aturan tersebut Qatar sampai memberi ancaman hukuman penjara sampai dengan tujuh tahun untuk siapa saja yang melakukan perilaku seks bebas.
Lalu aturan minum alkohol di sembaran tempat dan terang-terangan juga tidak mendapat izin. Biasanya ajang sepak bola menjadi kampanye untuk LGBT selama turnamen berlangsung dan ini juga tidak mendapat izin.
“Seks sangat dilarang, kecuali Anda datang sebagai suami dan istri. Kami tak mengizinkan cinta satu malam pada turnamen ini,”tulis pernyataan kepolisian Qatar.
Bahkan peseta minuman keras sebenarnya sudah menjadi budaya barat. Qatar tetap menindak tegas untuk tidak memperbolehkan itu terjadi, tentu ini jadi warna baru dalam perhelatan Piala Dunia.
Tuan rumah kali ini memang berbeda dengan tuan rumah sebelumnya yang datang dari benua Eropa dan Amerika. Biasanya minuman keras, kampanye LGBT dan lainnya masih mendapatkan izin.
Piala Dunia Dukungan LGBT dari FIFA Terlihat Jelas
Indonesia yang mendapat kesempatan menjadi tuan rumah untuk kategori U-20 tahun 2023 akan berjalan 20 Mei sampai dengan 11 Juni 2023. Sementara FIFA jelas mendukung LGBT.
Jika Qatar berani mengambil aturan keras terkait budaya barat yang tidak sesuai dengan norma ketimuran, seharusnya Indonesia juga menyerukan hal yang sama.
Sejauh ini belum ada kabar apapun terkait dengan kebijakan Indonesia terkait budaya barat. Terakhir kalinya ada inspeksi dari FIFA untuk melihat langsung sejauh mana persiapan Indonesia.
Delegasi dari FIFA yang datang ke Indonesia ternyata mendapat kesan baik. Pasalnya masyarakat Indonesia menunjukkan keramahan dan juga kesopanan adat timur yang membuat para delegasi takjub.
Indonesia bukan hanya menjadi tuan rumah untuk kategori U-20 namun juga mendapat kesempatan sebagai produsen bola Al Rihla. Bola tersebut diproduksi oleh sebuah PT di Madiun.
Hal tersebut menjadi kebanggan tersendiri ternyata Indonesia memiliki satu perusahaan berstandar internasional. Harapan ke depannya Indonesia akan terus bisa berikan kontribusi untuk Piala Dunia.
Sayangnya di Piala Dunia 2022, Timnas Indonesia tidak bisa masuk final. Bahkan penampilannya sangat buruk sehingga berakhir menjadi juru kunci di grup pertandingan zona Asia.
Pemain yang bertanding di Timnas Indonesia menghadirkan para pemain muda. Itulah kenapa pencapaiannya kurang maksimal karena minim pengalaman.
Namun strategi ini akan berjalan baik di edisi selanjutnya karena para pemain muda sudah semakin berpengalaman. Pada Piala Dunia dukungan LGBT dari FIFA membuat Indonesia mau tidak mau mengambil keputusan.
Apakah ingin menerapkan hukum seperti Qatar atau tidak. Tentu ini menjadi pertanyaan yang harus segera terjawab.
Persiapan Indonesia untuk Piala Dunia U20
Pertandingan U-20 untuk Piala Dunia tak kalah menariknya dengan level senior. Ada banyak tamu yang akan datang ke Indonesia nantinya.
Budaya bahkan potensi wisata Indonesia akan tersorot layaknya di Qatar. Terkait LGBT ini jika Indonesia tidak memberikan larangan keras layaknya di Qatar kemungkinan akan muncul banyak kampanye baik langsung maupun tidak langsung.
Pasalnya di Piala Dunia dukungan LGBT dari FIFA ini sebenarnya terus menuai pro dan kontra. Khusus di Qatar, negara tersebut kontra terhadap LGBT.
Gabung yuk di Ekingsindo untuk ambil promo welcome bonus 50% fishing. Banyak loh player yang sudah mengambil, jangan sampai ketinggalan.
Baca Juga : Piala Dunia 28 Pemain Persis Peraturan Sepak Bola CONMEBOL Musim Lalu