Piala Dunia Homoseksual Haram di Qatar Jadi Kontroversi. Aturan Piala Dunia homoseksual haram di Qatar sempat menuai kontroversi. Pasalnya aturan ini bertentangan dengan budaya barat yang menghalalkan homoseksual.
Sepp Blater selaku mantan presiden FIFA melarang gay melakukan aktivitas seksual selama di Qatar. Ia menyarankan supaya para gay menahan diri demi keselamatan.
Pernyataan ini membuat aktivis gay mulai memberikan reaksi keras. Salah satunya adalah John Amaechi yang mengklaim dirinya gay pada 2007.
Ia menyebutkan jika Blatter yang sudah berusia 74 tahun itu memiliki sikap sok pahlawan. Bahkan ia tak segan menyebut jika Blatter bodoh dan ketinggalan zaman.
FIFA sendiri sudah melakukan pembicaraan khusus dengan Qatar terkait dengan aturan LGBT termasuk homoseksual.
Hasilnya Qatar melonggarkan aturan namun tetap ada batasan pelaku LGBT tidak boleh menunjukkan kemesaraan mereka. Jika hanya sebatas pegangan tangan masih tidak jadi masalah.
Aturan ini demi kenyamanan para LGBT yang takut terkena sanksi selama di Qatar nanti. Namun pernyataan mengenai LGBT terus jadi sorotan jelang Piala Dunia.
Bukan hanya aturan LGBT saja yang jadi masalah namun juga seks bebas hingga aturan berpakaian jadi masalah. Inilah yang jadi penyebab utama banyak yang menentang Qatar menjadi tuan rumah.
Pihak Qatar sudah menjanjikan edisi 2022 menjadi edisi yang aman dan berkesan. Untuk itulah Qatar wajib merealisasikan janjinya apalagi ini pertama kalinya negara Teluk Arab jadi tuan rumah.
Piala Dunia Homoseksual Haram dapat Kritikan
Kritikan atas haramnya homo memang jadi salah satu hal yang tidak biasa bagi masyarakat Eropa.
Kritik atas hak asasi manusia kemudian muncul usai adanya laranganLGBT. Pasalnya ada banyak pelanggaran di Qatar yang berkaitan dengan HAM khususnya bagi wanita.
Isu ini membuat terpilihnya Qatar selaku tuan rumah bagi sebagian besar orang adalah kesalahan. Itulah kenapa Blatter mengingatkan para LGBT tidak melakukan pelanggaran di sana.
Hukum yang berlaku di Qatar sudah mutlak sehingga meski dengan status pendatang namun bisa terkena hukuman. Sanksinya tak main-main bisa pidana penjara atau denda.
“Qatar bukan negara hukum. Ada risiko besar bagi kaum homoseksual untuk dipersekusi,”ucap Wenzel Michalski selaku salah satu petinggi HAM.
Sedangkan FIFA menanggapi kritikan dari berbagai negara atas pemilihan Qatar nampak bersikap lunak sejak awal. Gianni Infantino selaku presiden FIFA tentunya sudah punya pertimbangan sendiri atas pemilihan tuan rumah.
Karena sikapnya ini FIFA juga terkena dampak kritikan tajam dari berbagai pihak. Nampaknya Qatar dan FIFA punya nila mutlak mensukseskan Piala Dunia 2022.
Jika ada masalah lagi maka nama besar FIFA akan tercoreng. Isu terkait penyuapan bisa naik lagi dan banyak pihak akan membenarkannya.
Peraturan Piala Dunia homoseksual haram ini sebenarnya sangat wajar jika melihat nilai anutan Qatar. Mereka menganut ajaran Islam dan menggunakan budaya ketimuran.
Hotel yang Menerima LGBT
Awalnya sempat ada beberapa hotel yang menolak pasangan LGBT. Usai FIFA menegur Qatar peraturan menjadi lebih lunak dengan memperbolehkan LGBT asal tidak menunjukkan kemesraan di muka umum.
Qatar selaku tuan rumah sudah menyiapkan dengan maksimal mulai dati venue pertandingan hingga akomodasi. Ada banyak pilihan akomodasi di Qatar yang menarik.
Pertandingan Piala Dunia 2022 kurang dari 10 hari lagi yakni pada 20 November sampai dengan 18 Desember 2022. Jadwal ini bertabrakan dengan jadwal laga di Eropa.
Itu dia penjelasan Piala Dunia homoseksual haram di Qatar. Ada sisi positif dan negatif dari kebijakan ini.
Baca Juga : Piala Dunia Profil Khalifa International Stadium Venue Khusus Perebutan Posisi Ketiga