Berita Bola Presiden LaLiga dapat Jawaban dari UEFA Atas Kritikan Kontrak Mbappe. Berita bola Presiden LaLiga dan Ligue 1 saling serang usai Mbappe memutuskan kontraknya untuk bertahan di PSG. Drama saling sindir terjadi di media sosial bukan hanya pemain saja namun juga pelatih.
Pemain dengan usia 23 tahun tersebut yakni Kylian Mbappe sudah resmi melakukan perpanjangan kontrak selama tiga tahun. Kontraknya yakni sampai 2025 yang akan datang.
Keputusan ini sudah resmi. Namun, Real Madrid selaku klub yang awalnya memiliki kaitan erat dengan Mbappe menerima efek nyata hingga saat ini.
Presiden Liga Prancis, Vincent Labrune menindak langsung Javier Tebas selaku Presiden LaLiga karena ucapannya soal kontrak Mbappe.
Awalnya Javier Tebas menyatakan jika proses rumit Real Madrid yang terlibat dengan kontrak Mbappe menjadi penghinaan bagi Liga Spanyol.
Presiden LaLiga curiga dengan angka tawaran dari PSG dan pelanggaran soal Financial Fair Play yang melibatkan uang besar hingga 400 juta euro.
Tawaran uang tersebut meliputi gaji dan bonus. Hingga akhirnya Tebas pun ingin membawa masalah ini ke jalur hukum karena tidak percaya jika PSG bisa mengeluarkan dana luar biasa untuk Mbappe.
“Saya yakin PSG sudah melewati batas pada transaksi ini,”ungkap Tebas.
Karena tuduhan tersebut pihak Ligue 1 yang awalnya hanya diam dan menerima mulai tidak terima dan angkat bicara terkait tuduhan tersebut.
“Kami tidak setuju dan tidak paham dengan serangan kepada Liga Prancis dan salah satu klub kami oleh Javier Tebas,”ungkap Labrune.
Jawaban Labrune terkait tuduhan kepada salah satu klub di liganya terus berbuntut panjang. Nama Kylian Mbappe usai memutuskan menetap di PSG ternyata tetap membuat ramai kedua kubu, LaLiga dan Ligue 1.
Berita Bola Presiden LaLiga Sebagai Sosok Vokal
Javier Tebas memang terkenal sebagai sosok vokal. Ia menyampaikan secara langsung bagaimana pendapatnya melihat skema bisnis sepak bola Prancis.
Kritikan Tebas bukan menjadi hal yang baru karena sejak hengkangnya beberapa pemain bintang Liga Spanyol ke Liga Prancis, mulai dari situlah Tebas angkat bicara.
Karena tidak tahan dengan kritikan dan tuduhan dari Tebas, Labrune juga ikut memberikan kritikan dua klub raksasa Liga Spanyol yakni Real Madrid dan Barcelona.
“Dua klub Liga Spanyol sudah memecahkan rekor selama sedekade ini, serta memecahkan rekor transfer selama enam kali,”ungkap Labrune.
Kritik Labrune mengarah kepada segi keuangan LaLiga yang belum bagus terbukti dengan hutang Barcelona 1,5 miliar euro yang tidak mendapat antisipasi. Lalu keberadaan dua pemain gaji tertinggi dunia di bangku cadangan milik El Real.
Keributan soal Kylian Mbappe nampaknya bisa membuka tabir keuangan dan bisnis di Liga dalam suatu negara.
Berita bola Presiden LaLiga yang mengawali kritika tajam kini sudah mendapat balasan dari Presiden Ligue 1. Kedua kubu saling panas usai kontrak Mbappe sudah resmi.
Pendapat UEFA Soal Transfer Mbappe
Alexander Caferin selaku Presiden UEFA buka suara soal transfer Mbappe yang jadi perdebatan. Caferin lebih condong membenarnya PSG dan menjelaskan jika peraturan Financial Fair Play cukup ketat.
Sindiran ini tertuju pada Real Madrid yang memiliki dua pemain cadangan gaji tertinggi. Lalu jika kedatangan Mbappe ke klub maka pengeluaran gaji pemain bisa membengkak.
“Jangan lihat Real Madrid atau siapapun akan memberi tahu UEFA apa yang harus dilakukan. Mereka marah dari satu sudut pandan dan sejauh yang saya tahu tawaran mereka mirip dengan tawaran (PSG),”Ucap Caferin.
Berita bola Presiden LaLiga yang protes mengenai FFP seakan membuka lubangnya sendiri. Keuangan klub di Liga Spanyol juga belum sehat.
Tawaran bonus welcome 100% live casino dari Ekingsindo bukanlah abal-abal, bisa di cairkan!
Baca Juga : Berita Bola Gary Neville Komentari Pengaruh Ronaldo Terhadap 3 Pemain MU