Berita Bola Sensor Otak Teknologi Canggih Untuk Latihan Liverpool. Berita bola sensor otak menjadi salah satu cara unik Liverpool untuk melakukan persiapan final Liga Champions. Bukan main-main, musuh Liverpool nantinya adalah Real Madrid klub raksasa LaLiga.
Rencananya pertandingan final akan berlangsung pada Minggu (29/5/2022) di Stade de France, Paris. Real Madrid mempersiapkan klub mereka jauh lebih awal daripada Liverpool.
Pasalnya Liverpool sebelum fokus ke laga final Liga Champions, mereka berupaya untuk meraih gelar Liga Inggris. Sayang sekali gelar tersebut gagal jatuh ke Liverpool.
Sedangkan Real Madrid sudah sejak lama mengunci gelar LaLiga karena lawannya sudah tidak mungkin mengejar ketertinggalan poin.
Pertandingan antara Liverpool vs Real Madrid seakan menjadi laga pengulangan pada tahun 2018 lalu. Liverpool harus kalah dari Real Madrid dengan skor 1-3 pada laga di Kyiv, Ukraina.
Demi membalaskan dendam kekalahan yang pernah terjadi, Liverpool menyiapkan dengan matang timnya.
Salah satu cara unik saat latihan yakni memanfaatkan elektroda, sensor otak yang terpasang di kepala pemain. Teknologi ini datang dari ahli saraf asal Jerman, Dr. Niklas Hausler dan rekannya, Patrick Hantschke.
Sejak dulu Liverpool memang sudah melakukan kerja sama dengan dua sosok ahli tersebut untuk mencapai peningkatan terbaik atas pencapaian para bintang secara optimal.
Hasilnya kondisi kejiwaan pemain bisa optimal saat memakai teknologi ini. Bahkan para pemain bisa mencapai level tertinggi ketika berlatih bersama.
Berita Bola Sensor Otak Bekerja dengan Cara Ini
Cara kerja teknologi ini yakni eletroda terpasang ke kepala para pemain yang bertugas untuk pengumpulan data yang akan jadi program latihan mereka.
Lebih spesifiknya lagi Liverpool memanfaatkan teknologi dengan nama neuro 11 tersebut sebagai peningkat performa kemampuan dalam hal set piece.
Karena itulah dua pemain yang terpasangi dengan elektroda di kepala mereka adalah Trent Alexander-Arnold dan Kostas Tsimikas.
Kedua pemain tersebut terkenal dengan penendang set piece di Liverpool. Teknologi ini menjadi salah satu bocoran bagaimana latihan Liverpool di lapangan.
Sedangkan Real Madrid sejauh ini belum terlihat menunjukkan cara keunikan mereka dalam hal latihan.
Real Madrid nampaknya lebih santai karena secara pengalaman bertemu dengan Liverpool terakhir kalinya, kemenangan ada di tangan Real Madrid.
Sadio Mane sempat mencetakkan gol penyama kedudukan menjadi 1-0. Namun blunder faral Loris Karius membuat Real Madrid bisa mencetakkan gol lebih banyak lewat Gareth Bale hingga Liverpool kalah 1-3.
Mohamed Salah selaku bintang Liverpool bertekad untuk membalaskan kekalahan di tahun 2018 lalu. Harapannya di final kali ini Liverpool bisa mendapatkan kemenangan.
Sedangkan Sadio Mane menolak jika menyatakan duel nanti adalah laga balas dendam untuk timnya. Bahkan Mane mengaku jika sudah melupakan kekalahan timnya.
Berita bola sensor otak sebagai cara unik untuk latihan tidak mungkin dipergunakan di laga final nanti. Jadi, Real Madrid tetap terlihat santai mengetahui teknologi lawannya yang lebih canggih.
Sadio Mane Menikmati Pertandingan
Sadio Mane menjelaskan jika timnya akan bermain dengan bebas dan menikmati pertandingan di final nanti.
Momen bertanding di final menjadi impian Liverpool bahkan klub lainnya. Jadi selagi ada kesempatan bertanding ia ingin menikmatinya tanpa penekanan.
“Tidak ada tekanan, tidak ada sama sekali. Kami hanya ingin menikmati permainan,”ungkap Mane.
Melihat bahwa Mane tidak memiliki tekanan dan terlihat santai, para pemain di timnya ikut terbawa. Tampil dengan jiwa yang tenang di lapangan bisa memberikan hasil terbaik.
Berita bola sensor otak di Liverpool saat latihan juga membantu para pemain memiliki peningkatan ketentraman jiwa.
Ekingsindo belakangan ini ramai dibicarakan para penikmat betting online. Ternyata situs Ekingsindo baru saja mengeluarkan promo menarik yaitu bonus welcome sports 100%.
Baca Juga : Berita Bola Tujuan Ozil ke Indonesia Bukan Untuk RANS Cilegon FC