Piala Dunia Dua Tahunan Penuh Kontroversi Indonesia Ikut Bersuara. Terdapat rencana Piala Dunia dua tahunan yang akhirnya jadi pembahasan. Presiden UEFA Alexander Cederein mendesak supaya FIFA bisa membatalkan wacana tersebut.
“Saya berdiskusi dengan presiden FIFA tentang hal itu kemarin. Kami tidak dapat mengatakan sepak bola di benua lain tidak dapat dikembangkan, tetapi kami harus selaras dan itu tidak boleh merugikan Federasi Eropa dan Amerika Selatan,”ucap Alexander.
Rasanya tidak mungkin ada Piala Dunia tersebut dan pastinya FIFA akan segera menemukan solusi paling tepat.
Desember silam, Presiden FIFA Gianni Infantino menyatakan dengan keras bahwa dirinya mendapat dukungan dari banyak pihak. Itulah kenapa ide tersebut terus dilanjutkan rencananya.
Infantino juga menyatakan jika mendapat tambahan pemasukan sejumlah 4,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp63 triliun.
Meski demikian, wacana FIFA tersebut mendapat banyak penolakan lewat sejumlah klub top Eropa. UEFA bahkan menyatakan jika ide tersebut tidak masuk akal.
Bahkan UEFA bukanlah satu-satunya yang menentang ide dua tahunan untuk Piala Dunia.
Organisasi induk sepak bola Amerika Selatan, CONMEBOL juga menentang adanya wacana tersebut.
Penolakan dari berbagai pihak tentang Piala Dunia dua tahun sekali ini beralasan kuat.
Presiden UEFA mengklaim jika FIFA sudah menyadari rencananya tidak akan membuahkan hasil yang nyata.
Diskusi tetap berlanjut untuk meningkatkan tujuan pengembangan sepak bola secara global. Terjadi perdebatan antara satu alasan dengan alasan lainnya.
“Perkembangan sepak bola di seluruh dunia sangat penting, termasuk wilayah yang semakin tertinggal dalam hal pembangunan dan kami berhadap dapat melanjutkan diskusi tentang kalender pertandingan Internasional baru untuk sepak bola pemuda, pria dan wanita,”ungkap Alexander.
Piala Dunia Dua Tahunan Jadi Proyek Serius
Penyelenggaraan Piala Dunia dua tahun sekali nantinya akan berlangsung untuk U-17 dan U-20.
Jika pada Piala Dunia senior juga akan melangsungkan skema yang sama maka pemain yang ada pada angkatan U-17 dan U-20 tidak perlu lagi untuk menunggu lebih lama berharap lolos ke Piala Dunia senior.
Gianni Infantino mengatakan hasil survey menunjukkan jika isu Piala Dunia tiap dua tahun itu mendapat sambutan khusus dari pemain muda.
“Ada 100ribu penggemar sepak bola dari 140 negara yang di survey, hasilnya menunjukkan generasi muda menginginkan Piala Dunia lebih teratur dan lebih sering,”ucap Gianni.
Proposal Piala Dunia dua tahunan itu terselenggara jika ada keputusan lewat forum kongres dan puncaknya dengan melakungan pemungutan suara.
Sebabnya proposal itu mendapatkan tantangan dari UEFA dan Conmebol. Bahkan penolakan juga datang dari Olimpiade Internasional (IOC).
Badan olahraga dunia tersebut menganggap jika Piala Dunia dua tahun sekali bisa merusak tatanan olahraga yang lain. Bahkan imbasnya juga ke olimpiade.
Bagaimana Tanggapan Indonesia?
Indonesia, dari PSSI lewat Sekjen Yunus Nusi sudah mengatakan dukungan atas rencana Piala Dunia yang akan digelar dua tahun sekali. Hal tersebut sejalan dengan sikap AFC dan AFF.
Tentu pendapat Indonesia ini bertentangan dengan kebanyakan organisasi sepak bola besar dunia. Namun, Yunus Nusi pastinya sudah punya pertimbangan sendiri.
Indonesia selalu tampil kurang beruntung dalam ajang Piala Dunia. Bahkan di tahun 2022 Indonesia harus mengalami banyak kekalahan di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Mengandalkan pemain muda tak cukup kuat membuat Indonesia mendapat tiket ke Piala Dunia 2022 Qatar.
Alasan mengapa Indonesia setuju dengan rencana dua tahunan penyelenggaraan Piala Dunia pastinya beralasan.
Indonesia mungkin berubah nasib jika skema Piala Dunia dua tahunan benar terlaksana. Namun, bisa juga bernasib sama atau bahkan lebih buruk.
Join sebagai anggota resmi dari bandar bola online terbaik asia Ekingsindo banyak kemudahannya. Salah satunya dalam hal mengklaim bonus member baru maupun bonus-bonus lainnya.