Piala Dunia Juara Sebelumnya Sempat Punya Privilage Lolos Otomatis. Pada Piala Dunia juara sebelumnya justru belum lolos otomatis ke babak berikutnya. Dalam kompetisi antar negara tersebut memakai skema juara bertahan tidak lolos otomatis.
Terakhir kalinya di Asia Jepang pernah merasakan kelebihan menjadi juara dengan lolos otomatis sebagai juara bertahan. Skema ini juga terjadi di EURO 2020.
Juara bertahan harus berjuang sama kerasnya di babak kualifikasi. Pada Piala Dunia 2022 kali ini babak kualifikasi bahkan harus menyulitkan Italia dan Portugal.
Italia sebagai juara di EURO 2020 harus berusaha keras supaya bisa menang dan mendapat tiket Piala Dunia 2022.
Sementara itu pesaing kuatnya yakni Portugal juga harus berjuang keras untuk bisa lolos. Tentu jadi masalah sendiri jika Portugal dan Italia berada dalam satu pot.
Piala Dunia pertama kali di Benua Asia tepatnya ada di Jepang dan Korea Selatan. Kala itu format juara bertahan lolos otomatis masih berlaku.
Presiden FIFA mengatakannya sendiri, pada pertemuan eksekutif FIFA di Busan Korea Selatan pernyataan tersebut disampaikan.
Keputusan dari FIFA tersebut cukup mengejutkan banyak pihak. Apalagi sejak tahun 1930 atau sekitar 70 tahun Piala Dunia digelar.
Format revolusioner semacam itu tidak terpikirkan sama sekali. Prancis merupakan negara terakhir yang mendapatkan kesempatan merasakan bagaimana mudahnya masuk ke Piala Dunia tanpa babak kualifikasi.
Prancis sempat menang di Piala Dunia 1998 ketika berada di tangan Didier Deschamps. Namun akhirnya FIFA mengubah skema kelolosan otomatis juara bertahan di Piala Dunia.
Alasan Piala Dunia Juara Sebelumnya Tak Lolos Otomatis
Piala Dunia penggelarannya setiap empat tahun sekali. Catatan yang ada sekarang ini untuk mengadakan Piala Dunia dua tahunan masih menjadi wacana saja.
Kemungkinan jeda empat tahun ini bisa terbilang lama. Coba saja bandingkan dengan saat di Liga Champions Eropa.
UEFA Liga Champions League (UCL) penggelarannya nyaris setiap musim. Artinya setiap satu tahun satu kali begitu pula ketika Copa Libertadores.
Konon dari satu Piala Dunia dan lainnya memiliki jeda yang cukup lama yaitu empat tahun.
Selama empat tahun tersebut tentu saja akan banyak perubahan, terutama susunan pemainnya meskipun pada dasarnya tidak memiliki perubahan.
Namun, setidaknya terdapat rotasi zaman yang berjalan. Maksudnya antara pemain muda dengan pemain senior memiliki hubungan yang cukup kuat.
Pada level timnas untuk mengakomodasir talenta dalam negri pemain muda dan pemain muda terlebur jadi satu. Nah dari situlah kekuatan satu negara bisa berubah.
Ada kalanya bahkan berubah ke arah yang lebih buruk. Contohnya yakni skuad timnas Prancis di Piala Dunia 2002.
Lika Liku Juara World Cup
Pada Piala Dunia 2002 Prancis tumbang karena tidak lolos ke fase grup. Timnas Prancis sekalipun gagal memetik kemenangan bahkan Zidane cs kala itu tak sanggup mencetak gol barang sebiji.
Pada Piala Dunia juara sebelumnya memang tetap jadi sorotan. Tentu jadi pertanyaan jika sampai juara bertahan nantinya tidak sampai lolos.
Kroasia sebagai juara bertahan memiliki keutamaan tersendiri dalam Piala Dunia jika masih menggunakan skema yang sama.
Mereka tidak perlu lagi untuk berusaha keras supaya masuk kualifikasi. Sedangkan Qatar sebagai tuan rumah saat ini sudah memastikan bangku untuk bisa duduk di Piala Dunia.
Qatar mendapat keuntungan sebagai tuan rumah namun juga tetap harus berjuang keras jika ingin dapatkan gelar juara.
Untuk itulah, Piala Dunia juara sebelumnya dan tuan rumah terus menjadi sorotan tajam dalam segala kesempatan. Pastinya sebagai tuan rumah Qatar akan beri penampilan spesialnya.
Pasang betting di situs Ekingsindo sangatlah mudah untuk pemula. Salah satu alasannya karena adanya promo deposit pulsa tanpa potongan.