Piala Dunia Mahsa Amini Kasus yang Ancam Timnas Iran Gagal Lolos Kualifikasi. Pada Piala Dunia Mahsa Amini menjadi kasus yang mengancam tiga pemain Iran gagal tampil. Kontroversi atas kasus ini akan jadi hal menarik dalam jelang berlangsungnya Piala Dunia.
Ada tiga pemain Iran yang mengecam kasus Mahsa Amini. Iran sendiri akan tampil di Piala Dunia 2022 sebagai salah satu perwakilan Asia yang tampil bersama Jepang, Korsel dan Australia.
Paling baru ada tiga pemain yang tercoret dari daftar skuad. Nama tersebut adalah Sardar Azmoun, Alireza Jahanbaksh dan Ehsan Hajsafi.
Ketiganya menyuarakan pendapat atas kematian seorang perempuan berusia 22 tahun, Mahsa Amini.
Mahsa meninggal dunia usai dugaan penyiksaan dari polisi moral Iran karena melanggar aturan dalam berpakaian. Kematian Mahsa ini memicu banyak protes di Iran.
Sejauh ini kasus serupa sudah menewaskan ratusan orang. Sardar Azmoun mengecam peristiwa tersebut dan menyampaikan dukungan kepada para pembela Mahsa.
Ia mengatakan pendapatannya secara berani lewat akun Instagram pribadinya. Azmoun menyebutkan pemerintah Iran terlalu keji karena membunuh rakyatnya.
“Kalian memalukan karena bisa membunuh orang semudah itu,”tulis Azmoun di akun Instagram pribadinya.
Tindakan tersebut terbilang berani karena otoritas sepak bola Iran sudah melarang pera pemainnya untuk berkomentar atas kasus Mahsa Amini.
Meski mendapat ancaman sanksi untuk tidak bermain di Piala Dunia 2022, Azmoun mengaku tidak peduli. Ia lebih memilih untuk buka suara atas Mahsa Amini.
“Paling buruk saya akan diberhentikan dari tim nasional. Tidak masalah. Saya akan mengorbankan itu untuk satu helai rambut di kepala wanita Iran,”ungkap Azmoun.
Piala Dunia Mahsa Amini Jadi Kasus Populer
Karena kasus Mahsa melibatkan sepak bola Iran akhirnya kasus ini jadi populer di pemberitaan dunia. Berbeda dengan cara Azmoun, Alireza dan Ehsan sedikit lebih lunak.
Keduanya memang membuat pernyataan berupa kecaman atas kasus Mahsa di Instagram. Namun tak lama kemudian pernyataan itu mereka hapus dari akun masing-masing.
Namun, tak menutup kemungkinan juga jika kasus tersebut mendapatkan sanksi dari otoritas sepak bola Iran.
Sebelumnya aktivis perempuan Iran, Open Stadium meminta bada pengatur sepak bola dunia, FIFA mendiskualifikasi timnas Iran dari ajang empat tahunan tersebut.
Iran berpeluang gagal berpartisipasi dalam ajang Piala Dunia 2022. Hal ini karena terdapat kerusuhan secara internal Iran karena kematian Mahsa Amini. Warga lokal juga sudah menyatakan protesnya atas kasus Mahsa.
Setidaknya ada 76 korban jiwa dari berbagai wilayah Iran yang sudah menjadi korban. Dalam surat dari Open Stadium menyatakan permintaannya pada FIFA untuk diskualifikasi Iran dari ajang Piala Dunia 2022.
Menurut mereka keputusan tersebut akan sesuai dengan apa yang sudah terjadi di Iran terbaru ini. Namun, FIFA belum memberikan respon apapun.
Pada Piala Dunia Mahsa Amini menjadi salah satu kasus dari banyak kasus kontroversi yang terjadi.
Ada satu kasus yang langsung menyorot tuan rumah yakni Qatar karena melanggar Hak Asasi Manusia para pekerja imigran.
Qatar Akan Tetap Jadi Tuan Rumah
Sejak awal terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah sudah membuat beberapa pihak kecewa. Pilihan tersebut nampak aneh apalagi jika melihat tidak ada potensi sepak bola di Qatar bisa berkembang.
Beberapa pihak meminta pada FIFA untuk mengganti tuan rumah namun permintaan tersebut tak jadi kenyataan.
Kini Qatar sudah semakin matang dalam mempersiapkan fasilitas mereka sebagai tuan rumah.
Pada Piala Dunia Mahsa Amini bahkan menambah daftar kontroversi jelang Piala Dunia 2022 di Qatar.
Supaya kalian dapat mengklaim bonus welcome 25% fishing, maka kalian harus menggunakan situs online gaming yang tepat seperti Ekingsindo.
Baca Juga : Piala Dunia Dejan Lovren Optimis Kroasia Tampil Bagus di Qatar