Piala Dunia Norma Ketimuran Jadi Ciri Khas Edisi Tahun 2022 Qatar. Sepanjang Piala Dunia norma ketimuran akan jadi warna baru di Piala Dunia 2022. Kali ini Qatar terpilih sebagai negara Timur Tengah pertama yang jadi tuan rumah.
Qatar menegakkan peraturan berdasarkan dengan syariat Islam secara utuh. Para penggemar wajib bisa adaptasi dengan sejumlah peraturan seperti larangan seks bebas dan minum alkohol.
Ajang empat tahunan itu memang pada dasarnya selalu memberikan warna terbaru. Segala sesuatunya menyesuaikan seperti waktu pelaksanaan yang berlangsung pada November supaya cuaca lebih bersahabat.
Dari negara tuan rumah ada juga laporan tidak akan mentoleransi tindakan yang melanggar adat ketimuran. Bahkan sejumlah hotel sudah memberlakukan peraturan super ketat berkaitan dengan larangan sepanjang Piala Dunia.
Saking ketatnya jika ada yang berani dan melanggar peraturan bisa mendapat sanksi minimal 7 tahun penjara. Larangan yang berlaku sebenarnya tidak biasa bagi negara barat.
FIFA sendiri sempat mengeluhkan adanya aturan Qatar yang sedemikian rupa. Terkait dengan hotel FIFA sudah mengklarifikasikannya dengan pemerintah Qatar dan pihak pelaksana.
Awal masalahnya ada beberapa hotel yang menolak keras pasangan LGBT. Padahal hotel tersebut sudah bekerja sama dengan FIFA, para pendatang di hotel ini akhirnya merasa kenyamannya terganggu.
Demi kenyamanan tersebut pihak hotel ada yang memberikan toleransi asal para tamunya tidak menunjukkan kemesraan LGBT di hadapan umum.
Piala Dunia Norma Ketimuran Sangat Kental di Qatar
Bukan hanya soal LBGT di hotel saja, apapun yang ada kaitan dan berau LGBT mendapat larangan. Salah satunya bendera pelangi yang biasa menjadi kampanye penonton di stadion.
Bendera tersebut tidak mendapatkan izin untuk berkibar. Jika ada unsur LGBT masuk maka pelakukan mendapat hukuman sesuai aturan Qatar. Tak tanggung lagi hukumannya bisa sampai 7 tahun penjara.
Larangan seks bebas untuk pasangan yang belum menikah juga menjadi aturan di Qatar. Hal tersebut karena Qatar menjunjung tinggi nilai Islam yang melarang adanya perzinaan.
Lalu aturan minuman keras juga menjadi hal yang sulit bagi warga negara barat. Pasalnya warga negara barat sudah biasa dengan minuman keras merayakan ajang pesta bola.
Pemerintah Qatar sebenarnya sudah menyediakan alternatif berupa hotel dan bar berlisensi memiliki izin penjualan alkohol. Hanya saja harganya memang cukup tinggi.
Pelarangan tamu membawa alkohol dari luar negara Qatar juga menjadi hal yang sulit diterima. Salah satu negara sudah ada yang menyiasati aturan ini dengan menyewa kapal pesiar.
Kapal pesiar itu akan jadi tempat menginap dan lokasinya bukan berada di dalam wilayah Qatar. Di atas kapal pesiar pinggiran Qatar itulah para pemain, penggemar dan beberapa masyarakat bisa merayakan pesta bola dengan alkohol.
Pada Piala Dunia norma ketimuran ini wajar berlaku jika melihat bagaimana budaya di Qatar. Nilai keislaman dan budaya timurnya masih sangat kental.
Qatar Berikan Warna Baru di Piala Dunia
Adanya peraturan ini sekaligus juga membuat Qatar menunjukkan warna baru dalam ajang empat tahunan tersebut. Jadwal pertandingan yang biasa di pertengahan tahun juga berpindah ke akhir tahun.
Wasit wanita pertama dalam ajang Piala Dunia juga akan hadir di Qatar. Kabarnya ada teknologi baru yang akan berfungsi sebagai pendeteksi kick off.
Teknologi ini bisa membantu wasit selain adanya VAR. Meski belum pasti namun kabar terkait pendeteksi offside ini sudah terdengar lumayan lama.
Pada Piala Dunia norma ketimuran sekaligus teknologi terkini menjadi khas Piala Dunia 2022. Qatar mengupayakan bisa menciptakan Piala Dunia aman, ramah dan murah edisi kali ini.
Selain menyenangkan, taruhan di situs Ekingsindo juga menguntungkan. Bahkan bagi kalian yang belum berhasil memenangkan taruhannya, sebab ada yang namanya promo welcome bonus 50% slot.
Baca Juga : Piala Dunia 5 Larangan Untuk Para Penonton di Qatar yang Tak Biasa