Piala Dunia Patung Zidane Kembali Terpajang di Piala Dunia 2022 Qatar. Pada Piala Dunia patung Zidane menghiasi Qatar pada edisi kali ini. Patung tersebut menggambarkan tandukan Zidane ke Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006 yang jadi momen bersejarah.
Sebuah patung yang menggambatkan sundulan Zinedine Zidane di final Piala Dunia akan kembali menghiasi Qatar usai tahun 2013 lalu ditiadakan. Qatar sebagai tuan rumah 2022 memilih memajang patung tersebut kembali.
Monumen dengan tinggi 5 m yang terkenal dengan sebutan Coup de tete akan kembali jadi pameran di museum. Patung tersebut sudah berusia sembilan tahun.
Sempat menuai kontroversi karena ada pandangan jika patung tersebut mendorong kekerasan kini justru hadir kembali.
“Evolusi terjadi pada masyarakat. Dibutuhkan waktu dan orang mungkin mengkritik sesuatu untuk memulai, tetapi kemudian memahaminya dan membiasakan diri,”ungkap ketua Museum Qatar Sheikh al-Thani.
Momen Zidane pada tahun 2006 sudah terukir dalam buku sejarah sepakbola sampai Piala Dunia 2022 Qatar.
Pemain asal Prancis tersebut ingin memenangkan Piala Dunia keduanya dalam delapan tahun usai memainkan peranan penting dalam kemenangan timnya tahun 1998.
Ia membuka skor di Berlin pada tahun 2006. Sukses mencetak penalti Panenka yang berani sebelum Italia sukses menyamakan kedudukan lewat Marco Materazzi.
Bek tengah Italia tersebut kemudian menerima sundulan dari Zidane yang membuat lawannya mendapat kartu merah pada akhirnya.
Piala Dunia Patung Zidane dan Sejarahnya
Berlanjut dengan cerita bagaimana patung tersebut sampai terpajang. Materazzi sempat melontarkan ejekan pada adik lawannya yang membuat Zidane terpancing.
Materazzi yang terlibat dalam kejadian tersebut akhirnya buka suara. Ia menyatakan alasan sesungguhnya kenapa bisa terjadi aksi fenomenalnya bersama Zidane di lapangan.
Awal mulanya Zidane terlibat adu mulut dengan Materazzi. Tidak jelas apa yang keluar dari mulut Materazzi sehingga Zidane yang awalnya kembali ke posisinya justru berbalik dan menanduk dada bek Italia tersebut dengan keras.
Mendapat hukuman kartu merah secara langsung tak membuat Zidane menyesal. Reputasi Zidane selama ini sebagai pemain elegan tentu membuat terkejut saat terlibat kejadian semacam itu.
“Apa yang saya katakana memang bodoh. Tapi tidak pantas mendapatkan reaksi sebesar itu. Anda akan mendengar kata-kata yang lebih keras di jalanan Naples, atau Milan atau Paris, kata-kata yang lebih buruk,”ungkap Materazzi.
Ia juga mengaku jika tidak menghina ibu Zidane sesuai dengan rumor yang beredar namun memang ia mengakui jika berbicara soal saudara perempuannya.
Pada intinya sesuai dengan pengakuan Materazzi ia mendapat tawaran kostum Zidane usai pertandingan. Namun sang bek Italia tersebut menolak dan menyatakan lebih tertarik dengan saudara tirinya.
Pada Piala Dunia patung Zidane mengenang kejadian kontroversial tersebut sekarang terpajang lagi di Qatar. Zidane sendiri tetap melanjutkan kariernya di kursi pelatih saat ini.
Pertandingan Terakhir dan Bersejarah Bagi Zidane
Pertandingan tersebut menjadi pertandingan terakhir Zidane sebelum pensiun. Zidane sendiri menjadi sosok yang memiliki pengaruh besar di dunia sepak bola dan sudah bisa membuat ia terbukti punya kontribusi besar di Real Madrid.
Zidane termasuk salah satu pihak yang mendukung ajang Piala Dunia Qatar. Padahal terpilihnya Qatar sejak awal sudah menuai kontroversi sehingga banyak pihak yang akhirnya terpengaruh.
“Dia adalah panutan yang hebat bagi dunia Arab. Seni, seperti hal lainnya adalah masalah selera. Tujuan kami adalah untuk memberdayakan orang,”ucap Sheikh al-Thani.
Prancis menjadi juara bertahan di Piala Dunia 2022 Qatar. Pada Piala Dunia patung Zidane yang merupakan pemain Prancis juga kembali menghiasi ajang empat tahunan tersebut.
Serunya join dengan situs Ekingsindo adalah bisa melakukan klaim terhadap promo welcome bonus 25% fishing dengan mudah, cepat dan tanpa potongan.
Baca Juga : Piala Dunia Jersey Portugal Bocor Desainnya Banjir Komentar Negatif