Piala Dunia Pemain Gay Josh Cavallo Memilih Tidak Ikut Tanding ke Qatar. Pada Piala Dunia pemain gay punya tantangan tersendiri. Pasalnya edisi tahun 2022 di Qatar memberlakukan aturan ketat terkait dengan para LGBT yang dapat larangan keras di negara tersebut.
Lantas bagaimana nasib para pemain gay nantinya?. Salah satu pelatih yang jadi sorotan terkait aturan gay ini adalah Graham Arnold.
Pelatih Australia tersebut sudah memanggil beberapa pilar pemainnya yang berkarir di luar negri. Dari beberapa deretan pemain ada satu yang jadi topik pembahasan menarik.
Pemain tersebut yakni Josh Cavallo yang belakangan ini mengakui jika dirinya gay. Jelang keberangkatan ke Qatar nama Cavallo tidak masuk ke dalam daftar pemain.
Terlebih lagi Qatar sendiri mempunyai aturan ketat yang berkaitan dengan gay, seks bebas sampai dengan mabuk-mabukan pada Piala Dunia kali ini.
Jadi pertanyaan menarik apakah sang pelatih memang sengaja tidak melibatkan pemain gay di Piala Dunia 2022 supaya terhindar dari kesulitan sang pemain beradaptasi.
Sebenarnya bukan hanya para pemain gay saja, seks bebas juga jadi larangan paling nyata di Qatar. Larangan ini membuat para pemain yang belum menikahi kekasihnya bingung.
Pasalnya selama Piala Dunia berlangsung para pemain tidak boleh menginap bersama kekasih jika tidak terjalin status pernikahan.
Cristiano Ronaldo kabarnya mulai mempertimbangkan menikahi kekasihnya saat ini demi ikut bertanding di Piala Dunia 2022.
Piala Dunia Pemain Gay Punya Kendala Tersendiri
Cavallo yang sudah mengaku jika dirinya gay menyatakan juga bahwa ia ingin sekali membela Australia di ajang Piala Dunia 2022. Namun, Qatar selaku tuan rumah punya aturan ketat terkait LGBT.
Meski aturan ini awalnya mendapat kecaman dari banyak pihak namun secara perlahan mulai melunak. Banyak yang mengerti jika Qatar menganut norma ketimuran.
Para pemain gay akhirnya merasa takut meski mendapat jaminan keamanan asal tidak menunjukkan kemesraan di depan umum.
“Jika saya mewakili Australia di Piala Dunia, dan bisa mengerahkan segalanya itu akan jadi kehormatan besar. Tapi di waktu yang sama ada hukum berlaku,”ucap Cavallo,
Semua pemain pasti memimpikan bertanding di Piala Dunia yang pergelarannya hanya empat tahun sekali. Ini juga yang ada dalam benak Cavallo sebagai pemain.
Ia ingin bisa tampil di Piala Dunia dan memberikan kontribusi langsung pada tim yang sayangnya masih terbentur karier.
Beberapa hotel di Qatar memang banyak yang melarang LGBT bahkan termasuk hotel yang sudah menjalin kerja sama dengan FIFA.
Namun, Qatar sudah melunakkan peraturan dengan melarang LGBT membawa bentuk atribut LGBT selama pertandingan berlangsung. Sedangkan hubungan sesama jenis tidak boleh sampai terekspos di depan umum.
Peraturan tersebut cukup pas. Jika ada yang melanggar terdapat peraturan pidana yang menanti dan tidak bisa mendapat toleransi sedikitpun.
Pada Piala Dunia pemain gay nampaknya lebih memilih untuk tidak bertanding ke Qatar daripada menerima risiko besar.
Qatar Banyak Beri Kejutan Baru
Ternyata Qatar memberikan banyak kejutan baru selama Piala Dunia. Mulai dari waktu pelaksanaan yang biasa di pertengahan tahun menjadi akhir tahun dan lainnya.
Begitu juga dengan banyaknya aturan yang lebih mengarah ke norma ketimuran. Padahal biasanya Piala Dunia lebih pro dengan aturan ala barat mengingat tuan rumahnya datang dari negara Eropa kebanyakan.
Pemain gay kini harus menyiapkan mental jika ingin ke Qatar untuk bertanding. Mereka harus siap dengan segala kemungkinan.
Itu dia di Piala Dunia pemain gay dan permasalahan yang mereka alami. Josh Cavallo hanya satu dari banyaknya contoh pemain gay yang ada.
Bergabung dengan situs Ekingsindo untungnya banyak, salah satunya dapat mengklaim promo welcome bonus 100% live casino berulang kali tanpa batas.
Baca Juga : Piala Dunia Fabio Cannavaro Kapten Inspiratif Italia Tahun 2006