Piala Dunia Penghianatan Prancis dari Segi Dukungan Juara. Jelang final Piala Dunia penghianatan Prancis menjadi kabar menarik. Pelatih Prancis Didier Deschamps merasa mendapat penghianatan dari publik Prancis karena justru mendukung Argentina.
Final Piala Dunia 2022 akan berlangsung di Stadion Lusail Iconic pada Minggu (18/12/2022). Argentina mendapat banyak dukungan juara karena sedang dalam tren positif.
Selain itu juga bintang dunia Lionel Messi sudah memutuskan menjadikan edisi Piala Dunia 2022 menjadi edisi terakhir. Sampai sekarang gelar Piala Dunia adalah gelar yang belum pernah Messi dapatkan.
Didier Deschamps sangat menyadari hal tersebut. Pelatih dengan usia 54 tahun itu mengaku mengetahui jika ada warga Prancis yang mendukung Argentina keluar sebagai juara.
Bahkan Deschamps mengatakan tak menutup kemungkinan di stadion nanti akan penuh dengan pendukung Argentina. Baik orang Argentina asli atau pendukung Argentina dari seluruh dunia.
Sangat wajar karena Argentina punya Lionel Messi sebagai megabintang yang punya banyak penggemar. Tapi Prancis akan tetap tenang karena mereka harus fokus dengan tujuan utama mereka keluar sebagai juara.
Salah satu striker Liga Meskiso Tigres, Andre Pierre Gignac adalah warga Prancis yang memberi dukungan kemenangan untuk Argentina.
Gignac sangat kagum kepada Messi selama ini karena itulah ia ingin melihat Messi di Argentina bisa mengalahkan Prancis.
“Hari ini di Argentina mereka ingin memenangkan Piala Dunia untuk Messi. Saya orang Prancis, tetapi saya ingin Messi mengangkat trofi Piala Dunia karena dia pantas untuk itu, untuk seluruh kariernya,”ucap Gignac.
Pencapaian Messi sejauh ini paling bagus adalah menjadi runner up di Piala Dunia 2014. Hasil tersebut tak membuat Messi puas begitu saja, apalagi kesempatan jadi juara tinggal depan mata.
Piala Dunia Penghianatan Prancis Sangat Wajar
Tidak ada yang menyalahkan individu untuk mendukung tim mana saja meski Timnasnya sendiri sedang tampil. Kebebasan ini membuat Deschamps serta pemain Prancis sadar tidak memiliki hak mengatur dukungan publik.
Prancis sudah terbiasa mendapat dukungan minoritas di stadion layaknya saat Prancis menjalani final di Piala Dunia 2018 lalu. Pada edisi 2018, Prancis masuk ke final melawan Kroasia.
Kroasia sebagai tim kejutan mendapat peluang kemenangan sangat besar. Dukungan publik sangat terasa menantikan Kroasia sebagai pemenang.
Tapi hasilnya Prancis mendominasi laga dan akhirnya keluar sebagai juara. Memiliki bekal pengalaman serupa, kini Prancis punya rasa percaya diri yang tinggi.
Saat ini kondisi Messi dalam kebugaran sempurna sedangkan pemain Prancis justru sebaliknya. Sebagian pemain Prancis mengalami flu yang kemungkinan besarnya adalah flu unta.
Kondisi ini menjadi ancaman berat untuk para pemain Prancis. Tapi Kylian Mbappe selaku pemain andalan Prancis justru bersikap santai dan tidak mau ambil pusing.
Pada Piala Dunia penghianatan Prancis khususnya rakyat sendiri dalam hal dukungan tak jadi masalah. Timnas Prancis punya motivasi tersendiri untuk bisa keluar sebagai juara.
Kekalahan Argentina Jadi Duka
Saat nantinya Argentina keluar sebagai juara maka hampir seluruh dunia akan bersuka cita menyambut kemenangan. Sebaliknya jika Argentina kalah maka seluruh dunia akan berduka.
Bahkan rakyat Prancis bisa saja akan berduka dengan kekalahan Argentina di final nanti. Jadi, Prancis menghadapi tantangan berat saat berupaya meraih kemenangan kali ini.
Pada pertandingan Piala Dunia final akan jadi laga menarik. Edisi 2022 kali ini menyajikan banyak kejutan menaril.
Pada Piala Dunia penghianatan Prancis dalam hal dukungan kepada Timnasnya merupakan hal yang wajar. Pemain Prancis tidak akan kaget lagi dengan hal ini.
Baca Juga : Berita Bola Kelemahan Maroko di Mata Zlatko Dalic