Menu Close

Piala Dunia Suporter Peru Punya Cara Sendiri Lampiaskan Kekecewaan

piala dunia suporter peru - Ekings

Piala Dunia Suporter Peru Punya Cara Sendiri Lampiaskan Kekecewaan. Pada Piala Dunia Suporter Peru sangat kecewa karena negara mereka tak lolos kualifikasi. Meski kualifikasi berjalan sudah cukup lama namun rasa kecewa masih membara.

Kiper Timnas Australia, Andrew Redmayne menjadi pemain yang jadi sasaran kekecewaan.

Peru kalah ketika melawan Australia usai drama adu penalti. Pertandingan saat itu berjalan di Stadion Ahmad bi Ali, Al Rayyan, Qatar 13 Juni 2022.

Pertandingan kualifikasi Piala Dunia play-off zona Conmebol melawan Asia ini penentuannya ada di babak adu penalti. Awalnya kedua tim bermain imbang dengan skor 0-0.

Redmayne sebagai kiper tentu jadi tokoh utama ketika adu penalti. Ia turun secara khusus untuk adu penalti.

Keputusan Australia sangat tepat. Pasalnya kehadiran Redmayne mampu mengubur harapan masyarakat Peru untuk melihat negaranya berlaga di Piala Dunia.

Sepakan terakhir Peru yakni Alex Velera gagal menjadi gol. Kegagalan tersebut membuat Australia mendapat kepastian menang melawan Australia dengan skor 5-4.

Usai kesuksesannya menjadi pahlawan Australia, Redmayne viral di media sosial. Bukan karena penampilannya namun karena aksi uniknya.

Ia nampak lincah melompat mengganggu konsentrasi Valera. Aksinya tersebut seperti Kanguru hingga akhirnya bisa menepis bola.

Aksi seperti Kanguru itu sangat identik dengan Australia yang terkenal dengan hewan kangurunya. Meski memukau namun suporter Peru sangat kesal dengan aksi Redmayne tersebut.

Piala Dunia Suporter Peru Tak Akan Lupa

Momen kekalahan Peru nampaknya sulit terlupakan bagi para suporternya. Dua bulan usai kekalahan para suporter membuat parade.

Kegiatan ini menjadi ungkapan balas dendam terhadap Redmayne. Dalam video unggahan salah satu akun, suporter Peru mempermalukan kiper Australia tersebut.

Video unggahan tersebut ada di akun A-League Memes. Dalam video yang viral tersebut menunjukkan seorang pria yang mengenakan pakaian seperti Redmayne.

Sosok tersebut menari dalam parade di jalan sambil melakukan gerakan yang sama dalam laga melawan Peru.

Selanjutnya video beralih ke arena banteng yang penuh sesak dengan penonton dan beberapa tiang gawang yang berdiri di tengah.

Rekaman tersebut menunjukkan Redmayne yang berdiri di gawang mengayunkan lengan dan kakinya. Namun setelah kejadian itu sebuah gerbang terbuka untuk melepaskan banteng yang tampak marah.

Banteng tersebut menuju ke arah sosok yang mengenakan kostum Redmayne. Sangat jelas jika video tersebut menunjukkan kemarahan suporter.

Seolah semua kemarahan dan frustasi dari bangsa itu terwujudkan dalam diri banteng. Redmayne sebagai tujuan atau kemarahan si banteng tersebut.

Pria itu coba mengindari banteng dengan beberapa gerakan sampai tarian halus. Namun pada akhirnya banteng menendang pria dengan kostum Redmayne.

Terdengar sorakan dan teriakan yang sama dari penonton. Penghinaan mereka terhadap Redmayne sangat jelas dan terang-terangan.

Pada Piala Dunia suporter Peru berupaya melampiaskan kekesalahan mereka atas kegagalan lolos kualifikasi. Siapa sangka Redmayne jadi sasaran paling jitu.

Redmayne Jadi Bintang Bagi Australia

Mendapatkan hinaan dari suporter Peru, justru Redmayne menjadi bintang bagi Australia. Jika saat itu Redmayne gagal menjaga gawang maka Peru yang akan lolos ke babak selanjutnya.

Suporter sepak bola memang terkenal dengan antusias dan juga fanatiknya terhadap tim yang mereka bela. Termasuk juga disini suporter Peru yang sangat fanatik terhadap timnas.

Piala Dunia berlangsung kurang dari 100 hari lagi. Siapa sangka Peru masih menyimpan kepedihan atas kegagalan mereka lolos kualifikasi.

Pada Piala Dunia suporter Peru masih berlarut dalam kekecewaan. Sementara di sisi lain Australia makin mematangkan persiapan menuju Piala Dunia.

Ambil segera kesempatan kalian untuk mengklaim bonus welcome 50% fishing di Ekingsindo.

Baca Juga : Piala Dunia Duta 2022 David Beckham Mulai Jalani Peran Promosi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *