Sistem Piala Dunia U17 Pertama Kali dan Perbedaannya dengan Sekarang. Sistem Piala Dunia U17 telah mengalami perubahan dari gelaran pertama kalinya yang berlangsung di China. FIFA memiliki beragam kompetisi penting untuk kategori Piala Dunia mulai dari U17, U20 dan senior. Memang untuk Piala Dunia U17 levelnya paling rendah dan sorotannya di mata dunia masih kurang.
Tahun 2023 Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U17 dengan status sebagai tim pengganti. Pasalnya, Peru yang menjadi tuan rumah awal justru mundur dari tanggung jawab karena adanya bencana alam.
Pada tahun 2023, Piala Dunia U17 menjadi edisi yang ke-19 kalinya. Untuk edisi pertama kali Piala Dunia U17 yakni berlangsung pada tahun 1985 yang gelarannya terinspirasi dari turnamen serupa di Singapura.
Turnamen tersebut bernama Piala Kota Lion atau Lion City Cup yang berlangsung pada tahun 1977. Kategori usia pemainnya adalah 16 tahun dengan awalan sederhana karena hanya melibatkan dua tim saja.
Lawan Singapura yang mereka undang adalah Malaysia yang masih menjadi negara tetangga. Tujuan dari turnamen tersebut adalah untuk mendorong pengembangan talenta muda di Singapura serta untuk membina pemain muda untuk timnasnya.
FIFA sangat terpukau dengan manfaat dari kompetisi tersebut yang mana Sekretaris Jenderal FIFA yakni Joseph Blatter mengunjungi Singapura pada 1982. Dalam sesi kunjungan Blatter, ia mempelajari Piala Kota Lion yang selanjutnya jadi inspirasi Piala Dunia U17.
Sistem Piala Dunia U17 Pertama Kali Pakai Kategori U16
Perbedaan paling menonjol dengan edisi terkini adalah kategori usianya karena pertama kali menggunakan kategori U16. FIFA memutuskan menyelenggarakan Piala Dunia U16 sendiri yang berlangsung di Tiongkok sebagai tuan rumah perdana.
Blatter yang melihat adanya banyak sisi positif dari Piala Dunia U16 di Tiongkok kemudian melanjutkannya. Tim pertama yang tampil hana 16 tim saja. Baru selanjutnya FIFA meningkatkan batas atas umur pemain ke 17 tahun dan 16 tahun sehingga namanya berubah jadi Piala Dunia U17 sejak tahun 1991.
Mulai tahun 2007 jumlah peserta yang awalnya 16 meningkat menjadi 24 tim. Baru setelah berjalan bertahun-tahun lamanya, FIFA mulai menimbang untuk Piala Dunia U17 perempuan pada 2008.
Siapa sangka untuk kategori perempuan perdana pemenangnya dari Korea Utara. Edisi pertamanya di Selandia Baru yang berlangsung cukup seru meski antusiasnya masih sangat kecil.
Kini tahun 2023 kemungkinan akan jadi tahun perubahan sistem waktu gelaran Piala Dunia U17. Awalnya Piala Dunia U17 berlangsung dua tahun sekali namun kemungkinan berubah menjadi satu tahun sekali.
Nigeria menjadi tim paling banyak gelar juaranya yakni mulai tahun 1985, 1993, 2007, 2013 dan 2015. Sayang pada tahun 2023 Nigeria absen karena tidak lolos kualifikasi di Afrika.
Sistem Piala Dunia U17 yang berubah merupakan bagian dari perkembangan dan kemajuan. Indonesia beruntungnya pada tahun 2023 menjadi tuan rumah dan tercatat sebagai salah satu peserta. Menariknya lagi Indonesia akan jadi satu-satunya tim debutan yang akan tampil.
Kenapa Piala Dunia U 17 Banyak Batasan
Ada batasan khusus untuk Piala Dunia U17 salah satunya batasan kemeriahan laga. Tuan rumah tidak boleh membuat acara pembukaan dan penutupan atau keseluruhannya melebihi dari Piala Dunia senior.
Padahal saat terpilih sebagai tuan rumah masyarakat sangat antusias dengan kemeriahan Piala Dunia U17. Sistem Piala Dunia U17 yang lebih baik juga menjadi daya tarik penonton. Terkait dengan apakah Piala Dunia U17 berlangsung setahun sekali benar atau tidak masih dalam peninjauan.
Anda dapat menikmati promo bonus member baru 200% slot di situs Ekingsindo sekarang juga!
Baca Juga : Stadion yang Dipakai Piala Dunia U17 di Indonesia Tinggal Renovasi Kecil – Ekings